7 Cara Warga Desa Bisa Ikut Menjaga Alam Banjarwangi

Banjarwangi dikenal dengan keindahan alamnya yang masih asri. Sawah hijau, sungai jernih, dan udara sejuk menjadi ciri khas wilayah ini. Namun, perubahan gaya hidup dan peningkatan aktivitas ekonomi mulai membawa tantangan baru bagi kelestarian lingkungan desa. Menurut data terbaru dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut tahun 2024, volume sampah rumah tangga di wilayah pedesaan meningkat hingga 12% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan plastik menjadi penyumbang terbesar.

Cara Warga Desa Bisa Ikut Menjaga Alam Banjarwangi
Cara Warga Desa Bisa Ikut Menjaga Alam Banjarwangi

Permasalahan ini perlu disikapi serius karena berdampak langsung terhadap kualitas air, tanah, dan kesehatan masyarakat. Tanpa kesadaran lingkungan dari warga, potensi alam Banjarwangi bisa terancam dalam jangka panjang. Artikel ini membahas tujuh langkah nyata yang dapat dilakukan warga Banjarwangi untuk menjaga kelestarian alam, dimulai dari lingkungan rumah hingga kegiatan kolektif tingkat desa.

1. Mengurangi Sampah Plastik Sehari-hari

Langkah paling sederhana namun berdampak besar adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Plastik sulit terurai dan mencemari tanah serta air. Warga Banjarwangi bisa memulai perubahan kecil dengan membawa tas kain atau wadah sendiri saat berbelanja.

Kebiasaan ini tidak hanya mengurangi sampah tetapi juga mendukung gerakan ekonomi lokal, misalnya dengan menggunakan tas anyaman bambu buatan pengrajin desa. Beberapa warung dan pasar tradisional di Banjarwangi juga mulai menjalankan program bebas plastik dengan dukungan Dinas Lingkungan Hidup.

Kelompok pemuda di Dusun Cikujang berhasil menurunkan penggunaan plastik hingga 30% dalam dua bulan melalui kampanye “Bawa Kantong Sendiri”. Program ini menjadi inspirasi bagi dusun lain untuk mengikuti langkah serupa dan menjadikan Banjarwangi desa contoh bebas plastik.

2. Menanam Pohon di Lahan Kosong

Menanam pohon adalah cara efektif untuk menjaga kualitas udara dan mencegah erosi tanah. Di Banjarwangi, banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk penghijauan, terutama di pinggir jalan dan sekitar area pertanian.

Pohon juga berfungsi menahan air hujan agar tidak langsung mengalir ke sungai, mengurangi risiko banjir. Program penanaman pohon bisa dilakukan dengan gotong royong oleh warga, karang taruna, dan pihak sekolah.

Beberapa jenis pohon yang cocok ditanam di wilayah ini antara lain trembesi, mahoni, jambu, dan alpukat. Dinas Lingkungan Hidup mendorong penanaman pohon produktif agar selain berfungsi ekologis, juga bermanfaat secara ekonomi bagi warga desa.

3. Mengelola Limbah Rumah Tangga Menjadi Kompos

Sampah organik seperti sisa makanan dan daun kering sebenarnya dapat diubah menjadi kompos alami. Cara ini dapat mengurangi volume sampah rumah tangga dan menghasilkan pupuk organik untuk tanaman.

Dinas Lingkungan Hidup Banjarwangi telah mengadakan pelatihan pembuatan kompos sederhana di beberapa dusun, dengan hasil positif terhadap kebersihan lingkungan.

Langkah Mudah Membuat Kompos Skala Rumah Tangga

  1. Siapkan wadah tertutup seperti ember atau tong bekas.
  2. Masukkan sisa makanan dan daun kering secara bertahap.
  3. Tambahkan tanah dan sedikit air untuk mempercepat pembusukan.
  4. Aduk setiap 3–4 hari agar udara masuk.
  5. Setelah tiga minggu, kompos siap digunakan untuk tanaman.

Dengan langkah ini, setiap rumah di Banjarwangi dapat mengurangi sampah organik hingga 50% dan mendukung pertanian rumah tangga berkelanjutan.

4. Menghemat Penggunaan Air dan Listrik

Air dan listrik merupakan sumber daya penting yang harus digunakan secara bijak. Menurut laporan DLH, penggunaan air di wilayah pedesaan meningkat signifikan selama musim kemarau akibat irigasi berlebih.

Warga bisa memanfaatkan air hujan sebagai cadangan, memperbaiki kebocoran kran, dan mematikan alat listrik yang tidak digunakan. Selain itu, beberapa warga Banjarwangi mulai beralih ke panel surya untuk penerangan malam hari, langkah kecil menuju energi bersih.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo mendorong program “Desa Hemat Energi” dengan pelatihan penggunaan alat hemat listrik dan edukasi pengelolaan air bersih berbasis masyarakat.

5. Menjaga Sungai dan Mata Air Tetap Bersih

Sungai dan mata air adalah sumber kehidupan bagi warga Banjarwangi. Namun, pembuangan sampah dan limbah ke sungai masih sering terjadi. Kegiatan gotong royong rutin perlu dijadwalkan untuk membersihkan saluran air agar tidak tersumbat.

Air bersih sangat penting untuk pertanian. Jika air tercemar, hasil panen menurun dan biaya pengolahan tanah meningkat. DLH menekankan pentingnya membangun kesadaran warga agar sungai tidak menjadi tempat pembuangan limbah rumah tangga.

6. Mengembangkan Pertanian Ramah Lingkungan

Pertanian di Banjarwangi perlu beradaptasi agar tetap produktif tanpa merusak lingkungan. Penggunaan pestisida alami dan pupuk organik menjadi solusi yang lebih berkelanjutan.

Dinas Lingkungan Hidup bersama kelompok tani telah meluncurkan program “Tani Lestari” yang mengajarkan teknik bercocok tanam ramah lingkungan. Hasilnya, produktivitas meningkat sekaligus menjaga kesuburan tanah.

Kelompok tani menjadi ujung tombak penerapan pertanian organik. Mereka berperan dalam mengedukasi warga lain dan memastikan praktik ramah lingkungan diterapkan secara konsisten di lahan pertanian.

7. Edukasi dan Kampanye Lingkungan di Tingkat Desa

Kesadaran lingkungan tidak dapat tumbuh tanpa edukasi yang berkelanjutan. Pemerintah desa bersama Dinas Lingkungan Hidup dapat mengadakan kampanye seperti “Jumat Hijau” dan “Hari Bersih Desa”.

Kegiatan ini tidak hanya menjaga kebersihan, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab warga terhadap alam sekitar.

Banjarwangi Hijau, Tanggung Jawab Bersama

Menjaga alam adalah tanggung jawab bersama seluruh warga. Banjarwangi memiliki potensi besar menjadi contoh desa hijau di Kabupaten Garut. Dengan dukungan aktif Dinas Lingkungan Hidup dan kesadaran masyarakat, kelestarian lingkungan dapat terus dijaga.

Mulai dari rumah, halaman, hingga sawah, setiap langkah kecil akan memberikan dampak besar bagi masa depan Banjarwangi yang bersih, hijau, dan berkelanjutan.

Tinggalkan komentar