Mengenal Lebih Dekat Tentang Neurosains

Jika mendengar kata neurosains, pasti yang ada dalam pikiran kita adalah ilmu tentang otak. Hal ini dikarenakan neurosains terbentuk dari dua kata. Neuro yang berarti otak dan sains yang berarti ilmu pengetahuan.

Tak ada yang salah. Karena neurosains memang secara umum berarti ilmu pengetahuan megenai otak. Namun ada yang lebih spesifik lagi. Ada banyak hal yang dibahas dalam otak dan itu membutuhkan pemahaman yang mendalam.

Apa itu Neurosains ?

Apa itu Neurosains ?

Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, bahwa neurosains terdiri dari dari dua kata, yaitu “neuro” yang berarti otak dan “sains” yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi neurosains adalah ilmu tentang otak.

Secara detailnya, neurosains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai sistem saraf atau sistem neuron yang adanya di dalam otak. Studi mengenai neurosains ini mencakup segala aspek tentang otak. Termasuk struktur otak, fungsi otak sampai sejarah evolusi otak.

Awalnya ilmu neurosains ini masuk dalam cabang ilmu biologi. Namun dalam pekrembangannya, ternyata banyak yang membutuhkan ilmu pengetahuan mengenai otak, sehingga cabang ilmu yang mempelajarinya pun semakin luas. Sebut saja neuro-psikologi, ilmu komputer, statistika, fisika dan kedokteran.

Akibat perkembangan neurosains yang makin meluas ini, maka muncul beberapa organisasi neurosains yang membentuk forum komunikasi untuk membahas mengenai seluk beluk neurosains. Beberapa forum diskusi internasional yang popular yaitu : Internasional Brain Research Organization (1960), International Society for Neurochemistry (1963), Europan Bran and Behavior Society (1968) dan Society for Neuroscience (1969)

Mengenal Otak

Otak adalah salah satu organ penting dari makhluk hidup. Di dalam otak terdapat jutaan bahkan milyaran neuron yang saling terhubung dalam memberikan informasi. Itulah kenapa otak menjadi organ yang sangat vital. Karena jika ada kerusakan dalam otak, maka kehidupan makhluk hidup yang bersangkutan juga bisa terganggu.

Otak terdiri dari beberapa bagian, diantaranya :

1. Neuron

Neuron adalah sebutan bagi sel saraf yang ada di otak. Neuron ini terbentuk dari satuan kerja sistem saraf yang fungsinya untuk menghantarkan impuls listrik atau informasi ke neuron lainnya. Informasi yang disalurkan ke neuron lainnya ini berasal dari rangsangan atau stimulus dari luar tubuh. Satu neoron akan terhubung dengan neuron yang lain membentuk sistem saraf.

2. Sinapsis

Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson yang ada pada satu neutron dengan neutron yang lain. Ibarat kata, sinapsis ini jembatan penghubung dari informasi yang ditangkap sel saraf. Sehingga informasi dapat tersalurkan dengan baik ke sel saraf yang lain.

3. Akson

Akson adalah sel saraf yang panjang, tipis dan berfungsi untuk menyalurkan impuls listrik menjauhi sel saraf menuju sel tubuh. Melalui akson inilah tubuh dapat merespon setiap informasi yang disampaikan dari otak.

Otak manusia terdiri dari seratus milyar neuron dan seratus triliun sinapsis. Semuanya terhubung satu sama lain membentuk sistem saraf yang kompleks dan rumit.

Studi Tentang Neurosains

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, sistem saraf dipelajari di berbagai tingkat disiplin ilmu. Ada dua macam tingkat pengetahuan mengenai neurosains ini, diantaranya :

1. Sistem Saraf Molekuler

Pada sistem saraf molekuler, otak dijelaskan sebaagi molekul yang kecil dan kompleks. Di dalamnya dibahas tentang perkembangan neuron dalam otak dan perubahan genetik yang mungkin terjadi jika terjadi perubahan struktur pada neuron. Apakah mempengaruhi fungsi biologis makhluk hidup yang bersangkutan atau tidak.

2. Sistem Saraf Seluler

Sistem saraf seluler membahas mengenai cara neuron memproses sebuah sinyal rangsangan yang masuk, untuk diproses secara fisiologis dan juga elektrokimia. Dijelaskan bahwa struktur bagan sel saraf itu terdiri dari badan sel saraf, dendrit dan juga akson serta akson terminal. Jadi sistem saraf seluler membahas ke dalam proses kimiawi otak itu sendiri.

Di dalam neuron terdapat inti sel atau nucleus yang memproduksi protein. Diameter nucleus ini adalah 3 – 18 mikrometer. Meskipun sangat kecil, namun perannya cukup besar dan vital.

Koneksi Sistem Saraf

Secara ilmiah, otak manusia dapat dipelajari menggunakan teknik noninvasive atau rekaman EEG. Sehingga dapat mempelajari bentuk anatomi manusia. Pendekatan yang dapat dilakukan adalah pendekatan fungsional, morfologi maupun genetik.

Secara lebih luas, sistem saraf juga dimanfaatkan untuk mengembangkan kecerdasan buatan. Itulah mengapa neurosains juga berperan dalam ilmu komputer atau fisika. Karena untuk membuat kecerdasan buatan pada suatu alat, manusia mencontoh kecerdasan alami yang ada di dalam otak manusia.

Kompleks sekali pembahasan mengenai otak ini dan tentunya sangat penting. Semua aspek membutuhkan yang namanya otak. Dengan mempelajari tentang otak, kita berarti mempelajari tentang kehidupan dan bagaimana otak dapat mengatur semuanya dalam satu satuan sistem saraf.

Masing-masing bagian sel saraf punya peranan dan fungsinya masing-masing. Semuanya saling terhubung dan bekerja sama membentuk sistem yang kompleks dan unik. Otak adalah perwujdukan sistem saraf sekaligus wadah untuk menyimpan segala kecerdasan makhluk hidup. Karenanya misteri otak yang dipelajari dalam neurosains ini masih terus berkembang untuk menemukan kesempurnaan.

Tinggalkan komentar