Ternyata ini Perbedaan Baju Kimono dan Yukata di Jepang

Sedang cari baju Yukata dan baju kimono wanita? Sebenarnya apa perbedaan dua baju tersebut? Baju kimono dan Yukata merupakan pakaian tradisional dari Jepang. Untuk mengulik perbedaannya, cara penggunaannya, dan sejarahnya akan dijelaskan di sini.

Baju Yukata, Sejarah dan Tradisi

Sejarah baju Yukata di masa Heian (794) sebagai pakaian penutup ketika mandi uap. Zaman Heian tidak diperbolehkan mandi secara telanjang. Mereka menggunakan pakaian yang bisa menyerap keringat dan mencegah kulit melepuh saat mandi uap.

Dulu istilah Yukata adalah Yukatabira, namun di jaman modern jadi Yukata. Memasuki masa Edo (1603-1868) kebiasaan mandi sudah berubah. Banyak orang mulai mandi tanpa baju yukata alias telanjang. Penggunaan Yukata hanya untuk menyeka keringat setelah mandi uap. Di masa ini Yukata bisa digunakan untuk pakaian luar.

Pada masa Meiji (1668-1912) fungsi Yukata berubah menjadi pakaian luar yang disamakan dengan kimono. Kebiasaan memakai Yukata untuk kegiatan festival seperti kembang api, festival musim panas, pesta makan malam santai, tapi tidak boleh untuk kegiatan formal.

Bagaimana Sejarah Baju Kimono Wanita?

baju tradisional jepang

Sebenarnya Kimono dalam sejarahnya bukan sebagai istilah baju tradisional Jepang. Kimono sendiri berarti pakaian dalam bahasa Jepang. Hanya orang bangsawan saja yang menggunakan baju kimono. Bentuk pakaiannya kimono sekarang istilahnya Kosode adalah pakaian dalam perempuan bangsawan Heian sebutannya Junihitoe/pakaian berlapis dua belas.

Zaman modern kimono memiliki istilah kimono arus utama, perpaduan antara celana atau rok dan garmen atas. Serta pakaian yang memiliki satu potong. Hanya saja arus pakaian dari barat sudah mendominasi gaya pakaian orang Jepang. Sehingga lebih sering menggunakan pakaian ala barat.

Berbeda dengan Yukata yang digunakan untuk pakaian mandi dan bisa menjadi kasual sedangkan Kimono merupakan pakaian formal wanita Jepang. Kimono sendiri jarang digunakan untuk pakaian sehari-hari. Acara formal untuk Kimono misalnya hari wisuda, pernikahan, pesta, upacara menjadi orang dewasa, berkunjung ke kuil setiap tahun baru, dan acara formal lainnya.

Perbedaan Kain Kimono dan Yukata

Kain Kimono yang paling bagus adalah sutra. Bahan lainnya seperti wol, polyester, rami, dan jenis kain lainnya. Kain sutra sering digunakan untuk Tomesode (merupakan kimono standar dengan lengan yang diikat). Bahan sutra lebih lembut dan berkilau.

Jika musim dingin tiba kimono berbahan wol menjadi pilihan. Bahannya yang tebal, tidak mudah kusut, dan anti noda. Sangat pas digunakan di musim dingin untuk menghangatkan tubuh.

Bahan rami atau hemp sering digunakan pada musim panas, kainnya yang lentur dan tipis. Bahan polyester merupakan kain kimono modern yang bisa digunakan untuk berbagai macam kimono. kainnya tidak mudah robek dan gampang dicuci. Polyester merupakan kain sintesis kimiawi.

Kain untuk Yukata hanya untuk pakaian musim semi. Bahan yang cocok adalah  mudah menyerap keringat dan lembut jika disentuh. Karena Yukata adalah pakaian santai jadi tidak perlu menggunakan kain yang mengesankan formal.

Dahulu bahan utama untuk Yukata adalah rami /hemp. Bahan ini mudah menyerap dan lembut, sayangnya kasar dan cepat kusut. Untuk saat ini Yukata bisa menggunakan bahan katun yang gampang dicuci, menyerap keringat, dan mengurangi lembab. Bahan polyester yang sama seperti bahan Kimono, lebih mudah dicuci dan menyerap keringat.

Cara Memakai Yukata dan Kimono

Dalam memakian Yukata atau Kimono pertama pakaiannya, obi, sandal, gaya rambut, dan hiasan rambut. Ada perbedaan untuk keduanya dalam  pemakaian.

Pakaian

Yukata dipakai pada musim panas yang dipakai tanpa dalaman khusus. Jadi Yukata langsung jadi baju luaran.

Pakaian kimono harus menggunakan pakaian dalam pendek (hadajuban) dan pakaian dalam panjang (nagajuban). Jadi pakaian Kimono lebih berlapis dan terlihat tebal.

Obi

Obi merupakan aksesoris yang menempel di pakaian Yukata. Yang sering digunakan adalah Obi berbentuk ikat pinggang dengan setengah lebar istilahnya Han Ha Obi. Obi yang dihindari adalah yang tebal dan menyebabkan panas. Juga jarang menggunakan obi selempang atas atau bawah.

Obi untuk Kimono tidak bisa sembarangan harus menyesuakan musim dan jenis acaranya. Warna dan pola obi Kimono memiliki arti berbeda-beda.

Alas Kaki

Gaya untuk Yukata menggunakan sandal dari bahan kayu yang disebut Geta. Juga tidak perlu menggunakan kaos kaki. Berbeda dengan Kimono yang harus menggunakan kaos kaki khusus. Sandal yang digunakannya disebut Zori dari bahan karet, kayu, jerami, dan jenis lainnya.

Gaya Rambut

Untuk Yukata dan Kimono memiliki gaya rambut yang hampir mirip yaitu up style. Gaya yang memperlihatkan leher. Dihiasi dengan hiasan yang menyesuaikan warna, pola pakaiannya.

Setelah mengetahui sejarah dan cara  memakainya jadi mau memiliki baju kimono wanita? Atau baju yukata wanita? Jika mau ke acara formal sebaiknya menggunakan kimono. Untuk yang sifatnya santai gunakan yukata. Jangan sampai salah menggunakan aksesoris juga.

Tinggalkan komentar